KISAH PANGLIMA PERANG YANG DIPECAT KARENA TAK PERNAH BERBUAT KESALAHAN. Izin Share..!

Pada zaman pemerintahan *Khalifah Syaidina Umar bin Khatab*, ada seorang panglim
a perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah *Jenderal Khalid bin Walid*.

Namanya harum dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, _"Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus."_ Ya! .. beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai *Pedang Allah yang Terhunus*.

Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit.

Itulah *Khalid bin Walid*, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.

Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas.

Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, _"Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"_

Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu.

Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya.

Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam, _"Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"_

_"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!"_ Jawab Khalifah.

_"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"_

_"Kamu tidak punya kesalahan."_

_"Kalau tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"_

_"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."_

_"Lalu kenapa saya dipecat?"_ tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya.

Dengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, _"Khalid, engkau jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah kau pimpin, dan tak pernah satu kalipun kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjungmu. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan. Tapi, ingat Khalid, kau juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong''_.

_''Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini kau saya pecat. Supaya engkau tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja kau tak bisa berbuat apa-apa!"_

Mendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar.

Sambil menangis beliau berbisik, _"Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"_

Bayangkan …. mengucapkan terima kasih setelah dipecat, padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah pejabat penting saat ini yang mampu berlaku mulia seperti itu? Yang banyak terjadi justru melakukan perlawanan, mempertahankan jabatan mati-matian, mencari dukungan, mencari teman, mencari pembenaran, atau mencari kesalahan orang lain supaya kesalahannya tertutupi.

Jangankan dipecat dari jabatan yang sangat bergengsi, 'kegagalan' atau keterhambatan dalam perjalanan karir pun seringkali tidak bisa diterima dengan lapang dada. Akhirnya semua disalahkan, sistem disalahkan, orang lain disalahkan, semua digugat.....bahkan hingga yang paling ekstrim.... Tuhan pun digugat..

Kembali ke Khalid bin Walid, hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin.

Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, _"Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."_

Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, _"Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah."_

*****
Sebuah cuplikan kisah yang sangat indah dari seorang Jenderal, panglima perang, *''Pedang Allah yang Terhunus''*.

Di riwayat lain dikisahkan, setelah di pecat, Khalid bin Walid jadi tukang mandikan kuda... banyak org bertanya-tanya,.. mengapa dulu seorang jendral tp sekarang mau menjadi tukang mandikan kuda?..
Khalid menjawab 'dulu sy bekerja utk Allah, sekarang juga bekerja utk Allah, jadi tidak ada bedanya bagiku' 😭😭😭

Patut direnungkan dan di hayati.   Baca ulang sekali lagi!!!
Bila ada Manfaatnya.  Jangan berhenti di Hp Anda. Tebarkan ilmu yang bermanfaat. ....

Terimakasih

"adek lucu dan cantik ini dpt brapa LIKE yah dari kk yang baik hati... ^_^" Show

"adek lucu dan cantik ini dpt brapa LIKE yah dari kk yang baik hati... ^_^"



"adek lucu dan cantik ini dpt brapa LIKE yah dari kk yang baik hati... ^_^"

Test Kecepatan Membaca!! "Ketik 3 kata yang pertama kamu lihat"

"Ketik 3 kata yang pertama kamu lihat"
"APA KATA PERTAMA YANG KAMU LIHAT...?



Jika kamu fokus kamu bisa menemukannya dalam 10 detik "

Sayangi dan hargailah Ibu kamu. dan juga istri mu, Share jika kamu sayang mereka..!


Sayangi dan hargailah Ibu kamu. dan juga istri mu, Share jika kamu sayang mereka..!

Sayangi dan hargailah Ibu kamu. dan juga istri mu, Share jika kamu sayang mereka..!

"APA KATA PERTAMA YANG KAMU LIHAT...? Jika kamu fokus kamu bisa menemukannya dalam 10 detik "

"APA KATA PERTAMA YANG KAMU LIHAT...?

Jika kamu fokus kamu bisa menemukannya dalam 10 detik "
"APA KATA PERTAMA YANG KAMU LIHAT...?

Jika kamu fokus kamu bisa menemukannya dalam 10 detik "

Hikmah apa yang terkandung dari hitungan matematika ini..?? Bisakah kamu sebutkan sedikitnya 3 hal aplikasi dalam kehidupan sehari-hari..??

Hikmah apa yang terkandung dari hitungan matematika ini..?? Bisakah kamu sebutkan sedikitnya 3 hal aplikasi dalam kehidupan sehari-hari..??


Hikmah apa yang terkandung dari hitungan matematika ini..?? Bisakah kamu sebutkan sedikitnya 3 hal aplikasi dalam kehidupan sehari-hari..??

Jawablah dari lubuk hatimu yang paling dalam... silahkan di share..

Antara Pacar mu, ibumu atau sahabatmu, saat ini atau selamanya siapa yang terlebih dahulu akan kamu selamatkan dikala hendak tenggelam


Jawablah dari lubuk hatimu yang paling dalam... boleh di share..

JENIUS YANG BISA JAWAB INI..!! MIND QUOSTION : HARI APA IA BERBICARA..?

Ayo, jawab sebisa mungkin ya
Sesi tanya jawab, tunjukkan jawaban terbaikmu

Best Answer from you :

Ingat penempatan kata "Jadi" (Would) [Sama seperti berharap]
dan statement kemarin dengan besok.
Kalian harus bisa bermain logika ya... :) 
oh ya, ini ada perhitungan matematikanya juga.... selain dari logika agar lebih masuk diakal.

-Stellarix

WOW..!! Khusus untuk yang punya Intelejensi tinggi. Gambar manakah yang berbeda ?


 

Kuis Populer